Peneliti dari Harvard Medical School mengungkapkan bahwa mengonsumsi daging merah justru mempersingkat harapan hidup Anda.
Peneliti menyakini bahwa daging merah olahan, seperti sosis,
bacon dan daging asap, meningkatkan risiko kematian akibat kanker dan
penyakit jantung.
"Kami menemukan bahwa asupan tinggi dari daging merah berkaitan
dengan risiko lebih tinggi akan kematian akibat penyakit jantung dan
kanker. Hal yang diamati adalah daging merah yang belum diolah dan
daging olahannya," ungkap peneliti, yang dilansir melalui BBC, Selasa
(13/3).
Kesimpulan tersebut didapat dengan penganalisisan data lebih dari
120.000 orang selama lebih dari 20 tahun. Peneliti melakukan penelitian
dengan menganalisis data dari 37.698 pria di tahun 1986-2008 dan 83.644
wanita di tahun 1980-2008.
Dari hasil analisis itu, peneliti menemukan bahwa menambah porsi
mengonsumsi daging merah yang belum diolah untuk dimakan sehari-hari
bisa meningkatkan risiko kematian hingga 13 persen, penyakit jantung
fatal hingga 18 persen dan kematian akibat kanker sekitar 10 persen.
Bahkan, risiko kematian untuk daging olahan lebih tinggi, yaitu
mencapai 20 persen secara keseluruhan, dimana 21 persen risiko kematian
akibat masalah pada jantung dan 16 persen untuk kematian akibat kanker.
Penelitian ini juga mendorong orang untuk mengurangi konsumsi
daging merah. Peneliti juga percaya jika konsumsi daging merah di
kurangi, bisa mencegah 9,3 persen kematian pada pria dan 7,6 persen
kematian pada wanita.
"Daging merah mengandung jumlah lemak jenuh yang tinggi yang
menaikkan risiko penyakit jantung dan penggunaan garam dalam daging
olahan yang dapat meningkatkan tekanan darah. Mengganti konsumsi daging
merah dengan daging unggas, ikan, atau sayuran, biji-bijian dan makanan
sehat lainnya, memotong risiko kematian hingga seperlima," tambah
peneliti.
Namun tak semua ilmuwan setuju dengan hasil penelitian ini.
"Daging merah masih bisa dimakan sebagai bagian dari diet seimbang. Jika
Anda makan daging olahan seperti bacon, ham, sosis atau burger,
beberapa kali dalam seminggu, tambahkan variasi makanan Anda dengan
menggantikannya untuk sumber protein lain, seperti ikan, unggas, kacang
atau biji-bijian," papar Victoria Taylor, Ahli diet di British Heart
Foundation (BHF).http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=782628473715351145&pli=1#editor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar